KERAJAAN
HINDU – BUDDHA
a.
KERAJAAN
KUTAI ( 400 M )
Yupa
Kerajaan
Kutai terletak di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.Merupakan kerajaan
Hindu tertua di Indonasia. Sumber sejarah kerajaan Kutai berupa Yupa, ditemukan
7 Yupa. Yupa adalah tugu peringatan upacara korban. Fungsi Yupa untuk mengikat
hewan kurban. Huruf yang tertulis di Yupa adalah huruf Pallawa dengan bahasa
sansekerta.
Di Kalimantan Timur ditemukan 7 Yupa dan tulisan dan bahasa dalam Yupa diperkirakan berasal dari tahun 400 M.
Di Kalimantan Timur ditemukan 7 Yupa dan tulisan dan bahasa dalam Yupa diperkirakan berasal dari tahun 400 M.
Raja-raja
yang pernah memerintah di kerajaan Kutai yaitu :
1. Kudungga
Ditinjau dari namanya adalah orang Indonesia asli yang merupakan pendiri kerajaan Kutai.
2. Aswawarman
Merupakan wamsakarta ( pendiri dinasti / keluarga ) yang disamakan dengan dewa Ansuman / matahari.Ditinjau dari namanya sudah mendapat pengaruh Hindu ( nama “ Warman “ dipakai nama gelar raja Hindu di India ).
3. Mulawarman
Merupakan raja terbesar yang mendirikan Yupa. Mulawarman adalah raja yang agung dan murah hati, terbukti ia memberikan hadiah atau sedekah ribuan sapi untuk rakyatnya.Semasa pemerintahan Mulawarman Kutai mencapai kemakmuran.
b.
KERAJAAN
TARUMANEGARA ( 400 – 500 )
Prasasti Ciareuteun
Kerajaan
Tarumanegara terletak di Jawa Barat di daerah lembah Sungai Citarum ,
diperkirakan sekarang terletak di daerah Bogor. Tarumanegara merupakan kerajaan
Hindu tertua di Pulau Jawa.Tarumanegara diperintah oleh raja
Purnawarman yang membawa kerajaan ke masa kejayaan.
Sumber sejarah :
Sumber sejarah :
a. Berita Cina dari dinasty Tang
Menyebutkan
bahwa kerajaan Tolomo mengirim utusan ke Cina pada tahun 528 dan
535 , yang dimaksud Tolomo adalah Taruma .
b .Berita Cina dari Fa – Hien
Pendeta Budha
Cina yang pernah singgah di Tarumanegara karena kapalnya terserang badai ketika
akan pulang dari India ke Cina .
c. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara:
·
Prasasti
Ciaruteun
Ditemukan di
Sungai Ciaruteun , Bogor. Prasasti ditulis dalam batu besar terdapat cap
sepasang telapak kaki manusia , isinya “ ini bekas sebuah telapak kaki seperti
kaki Dewa Wisnu , kaki yang mulia Pernawarman ,raja negeri Tarumanegara yang
gagah berani”
·
Prasasti
Kebon Kopi
Ditemukan di
Cibungbulan , Bogor terdapat gambar dua telapak kaki gajah yang disamakan
telapak kaki gajah Airawata kendaraan Dewa Wisnu.
·
Prasasti
Jambu
Ditemukan
ditengah kebun Jambu di Bogor , isinya sebuah sanjungan pada raja .
·
Prasasti
Pasir Awi
Belum dapat
dibaca karena di tulis dalam huruf ikal / keriting .
·
Prasasti
Lebak / Cidanghiang
Berisi
tentang sanjungan pada raja .
·
Prasasti Tugu
, Jakarta
Berisi
tentang pembuatan Sungai Gomati dan Candrabaga untuk mencegah banjir dan untuk
irigasi. Kehebatan raja Purnawarman dianggap sebagai penjelmaan Dewa Wisnu , ia
selalu memikirkan kemakmuran rakyatnya .
KERAJAAN HO-LING ( KALINGGA ) ABAD 7 ( 650 )
Alas Purwo, Holing
Kerajaan ini
terletak di Jawa Tengah, diperintah oleh ratu Sima. Ia terkenal sebagai ratu
yang adil dan bijaksana, pada masa pemerintahannya kerajaan Ho-Ling sangat aman
dan tentram, rakyat juga hidup dalam kemakmuran. Sumber sejarah yang banyak
mengungkap kerajaan Ho-Ling adalah berita cina pada zaman dinasti Tang.
Diceritakan bahwa “ Kerajaan Ho-Ling terletak di lautan selatan antara pulau
Bali dan Sumatera, ibukota dikelilingi tembok, raja tinggal di bangunan besar bertingkat
dengan singgasana dari gading”.
I-Tsing seorang pendeta Budha Cina mengatakan bahwa Hwni-ning pendeta Budha Cina pada tahun 664 pernah tinggal di Ho-Ling untuk menterjemahkan kitab suci agama Budha Hinayana dengan bantuan pendeta Budha Ho-Ling yang bernama Joh-na-po-to-lo ( Joanabhadra ).Dari keterangan ini dapat dipastikan bahwa kerajaan Ho-Ling bercorak Budha dan menjadi kerajaan Budha tertua di Indonesia.
Ratu Sima menjalankan hukum dengan keras dan tidak pandang bulu, siapa yang mencuri dipotong tangannya, termasuk terhadap putra mahkotanya ketika kakinya menyentuh pundi-pundi emas yang diletakkan di pinggir jalan, maka ia mendapat hukuman potong kaki.
Agama Budha yang berkembang adalah Budha Hinayana.
I-Tsing seorang pendeta Budha Cina mengatakan bahwa Hwni-ning pendeta Budha Cina pada tahun 664 pernah tinggal di Ho-Ling untuk menterjemahkan kitab suci agama Budha Hinayana dengan bantuan pendeta Budha Ho-Ling yang bernama Joh-na-po-to-lo ( Joanabhadra ).Dari keterangan ini dapat dipastikan bahwa kerajaan Ho-Ling bercorak Budha dan menjadi kerajaan Budha tertua di Indonesia.
Ratu Sima menjalankan hukum dengan keras dan tidak pandang bulu, siapa yang mencuri dipotong tangannya, termasuk terhadap putra mahkotanya ketika kakinya menyentuh pundi-pundi emas yang diletakkan di pinggir jalan, maka ia mendapat hukuman potong kaki.
Agama Budha yang berkembang adalah Budha Hinayana.
Apa dampak
positif diberlakukannya hukum dengan keras oleh ratu Sima pada kerajaan Ho-Ling
?
Setujukah kamu bila hukum Ratu Sima diterapkan sekarang ?
Setujukah kamu bila hukum Ratu Sima diterapkan sekarang ?
KERAJAAN SRIWIJAYA ( 683 M )
Lukisan gerbang Sriwijaya
Sriwijaya
merupakan kerajaan maritim dan Budha terbesar di Indonesia. Dari beberapa
prasasti yang ditemukan diperkirakan Sriwijaya berokasi disekitar kota
Palembang ( tepi sungai Musi ) dan berdiri pada abad 7. Sumber sejarah Sriwijaya dapat diperoleh dari
prasasti-prasasti yang banyak ditemukan di Sumatra dan Bangka.
·
Prasasti
Kedukan Bukit ( 683 )
Mengisahkan
perjalanan suci Dapunta Hyangmenaklukkan beberapa daerah untuk memajukan
Sriwijaya.
·
Prasasti
Talang Tuwo ( 684 )
Mengisahkan pembuatan Taman Sriksetra untuk
kemakmuran semua makhluk.
·
Prasasti
Telaga Batu
Isinya berupa
kutukan kepada semua orang yang bertindak jahat dan tidak taat pada raja.
·
Prasasti Kota
Kapur ( 686 )
Berisi
usaha Sriwijaya menaklukkan pulau Jawa .
·
Prasasti
Karang Berahi ( 686 )
Berisi
kutukan setiap yang orang jahat.
·
Prasasti
Palas Pasemah
Isinya
tentang daerah Lampung diduduki Sriwijaya pada abad 7.
·
Prasasti
Ligor ( 775 )
Isinya
menceritakan pembangunan candi oleh Sriwijaya.
·
Prasasti
Nalanda ( 860 )
Isinya
Balaputradewa mendirikan asrama bagi biksu yang sedang belajar agama
Budha di Benggala, India
Selain prasasti, sumber sejarah
Sriwijaya juga dapat diketahui dari berita Cina, India dan Arab.
A. Sriwijaya Berkembang Menjadi Kerajaan Maritim yang besar.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balaputradewa. Sriwijaya berhasil mengembangkan diri sebagai pusat perdagangan dan pusat pemerintahan. Satu demi satu daerah disekitarnya jatuh di bawah kekuasaan Sriwijaya. Dari semenanjung Melayu, selat Malaka, Sumatera Utara sampai selat Sunda.
Dengan demikian Sriwijaya berhasil menguasai jalur perdagangan Nusantara dan Internasional, posisi ini sangat menguntungkan perekonomian Sriwijaya.
Balaputradewa
Faktor yang
mendukung Sriwijaya tampil sebagai kerajaan maritim yang besar dan kuat adalah
:
1.
Letak Sriwijaya yang strategis dekat dengan selat
Malaka yang dilalui jalur perdagangan dan pelayaran Internasioal.
2.
Memiliki armada laut yang kuat, mampu mengamankan
jalur perdagangan dari para perampok atau bajak laut.
3.
Sriwijaya menjadi pelabuhan transit yang ramai,
disinggahi pedagang-pedagang asing sehingga pajak atau cukai sangat banyak.
4.
Runtuhnya kerajaan Funan ( Indocina ) yang
sebelumnya menjadi pusat perdagangan.
5.
Majunya jalur perdagangan Internasioal dari Cina
ke India.
6.
Sriwijaya kaya komoditas perdagangan
seperti emas, rempah-rempah dan beras.
B. Sriwijaya Menjadi Pusat Perkembangan Agama Budha Asia Tenggara.
Selain maju
di bidang perdagangan dan politik, Sriwijaya juga tampil sebagai pusat
perkembangan agama Budha di Asia Tenggara.
Bukti bahwa Sriwijaya menjadi pusat agama Budha adalah sebagai berikut :
Bukti bahwa Sriwijaya menjadi pusat agama Budha adalah sebagai berikut :
·
Dari catatan I-Tsing ( seorang pendeta Budha Cina )
diketahui Sriwijaya menjadi pusat ilmu dan agama Budha, jumlah pendeta ada 1000
orang.
·
Sriwijaya membangun vihara untuk para Bhiksu
yang sedang menuntut ilmu.
·
Sriwijaya memiliki pendeta-pendeta Budha terkenal
seperti Sakyakirti dan Darmapala.
·
Dibangun candi muara Takus dan
patung sang Budha di Bukit Siguntang.
·
Didirikan perguruan tinggi agama Budha .
C. Runtuhnya kerajaan Sriwijaya
Pada abad 10
kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran. Ada beberapa faktor yang mempercepat
runtuhnya Sriwijaya :
a. Serangan kerajaan Colamandala ( India ) tahun 1068 , raja Sriwijaya, Sri Sanggramawidjaja Tunggadewa ditawan musuh.
b. Lemahnya armada laut Sriwjaya sehingga tidakmampu mengontrol keamanan dibidang politik dan perdagangan.
c. Daerah bawahan Sriwijaya mulai melepaskan diri dari Sriwijaya
d. Merosotnya perdagangan karena tidak ada jaminan keamanan.
e. Berdirinya kerajaan Majapahit pada abad 13 .
a. Serangan kerajaan Colamandala ( India ) tahun 1068 , raja Sriwijaya, Sri Sanggramawidjaja Tunggadewa ditawan musuh.
b. Lemahnya armada laut Sriwjaya sehingga tidakmampu mengontrol keamanan dibidang politik dan perdagangan.
c. Daerah bawahan Sriwijaya mulai melepaskan diri dari Sriwijaya
d. Merosotnya perdagangan karena tidak ada jaminan keamanan.
e. Berdirinya kerajaan Majapahit pada abad 13 .
5 . KERAJAAN KANJURUHAN ( ABAD 8 M )
Candi Badut
Kerajaan ini
terletak di Malang, Jawa Timur, agama yang berkembang adalah Hindu Syiwa.
Raja-raja yang memerintah adalah:
·
Dewa Singha adalah pendiri dan raja pertama
Kanjuruhan.
·
Liswa yang bergelar Gajayana adalah raja terbesar yang
berhasil membawa Kanjuruhan ke zaman keemasan.
Bangunan –
bangunan peninggalan kerajaan Kanjuruhan adalah :
·
Patung Resi Agastya, Agastya adalah pendeta Brahmana
dari India Selatan yang terkenal kesaktiannya, peresmian patung ini dengan
upacara kebesaran yang dipimpin para Brahmana.
·
Candi Badut sebagai tempat suci pemujaan Dewa.
·
Arca dan Lingga.
Raja Gajayana
memerintah dengan adil dan bijakana sehingga kerajaan Kanjuruhan hidup dalam
kedamaian dan ketentraman. Kerajaan Kanjuruhan mulai surut setelah mendapat
serangan dari kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
6.KERAJAAN MATARAM KUNO ( 732 – 929 M )
Borobudur
Berdasarkan
prasasti Canggal pada tahun 732 M di Jawa Tenggah terdapat kerajaan Hindu yang
berpusat di lembah sungai Progo. Kerajaan Mataram kuno pernah diperintah oleh
dua dinasti / wangsa yang berbeda agama.
A.
Pemerintahan
Dinasti Sanjaya Pertama
Kerajaan Mataram kuno didirikan oleh raja Sanna yang bijaksana, setelah Sanna
meninggal Mataram diperintah oleh raja Sanjaya. Berdasarkan prasasti Mantyasih, Sanjaya dipakai sebagai pangkal silsilah, ia bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Raja Sanjaya meneruskan cara pemerintahan yang telah dirintis oleh raja Sanna.
Ia berhasil menciptakan kemakmuran dan ketentraman rakyatnya, agama yang berkembang adlah Hindu Syiwa. Raja-raja Hindu keluarga Sanjaya banyak membangun candi-candi Hindu didataran tinggi Dieng, daerah ini sering disebut “Kota Para Paderi”
Disekeliling candi didirikan rumah kediaman para Brahmana, penginapan para musafir, raja dan para bangsawan. Setelah raja Sanjaya meninggal, Mataram diperintah oleh Rakai Panangkaran.
B.
Pemerintahan
Dinasti Syailendra
Pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran di daerah Bagelan dan Yogyakarta
Timbul kerajaan baru yang berkembang pesat dibawah dinasti Syailendra. Kerajaan ini pada mulanya merupakan taklukan kerajaan Mataram.
Pada tahun 778 M Syailendra berhasil menaklukkan Mataram dan sejak saat itulah Mataram Jawa Tengah diperintah oleh dinasti Syailendra yang beragama Budha. Dinasti Syailendra berkuasa kira-kira satu abad di Mataram. Raja-raja dari dinasti Syailendra diantaranya adalah : Bhanu, Sri Dharmatungga ( Wisnu ), Sri Sanggramadananjaya ( Indra ), Samaratungga dan Balaputra Dewa. Silsilah keluarga Syailendra terdapat piagam Manjusri. Kerajaan Mataram pada masa dinasti Syailendra mencapai puncak kejayaan ketika diperintah raja Samaratungga.
Pada masa dinasti Syailendra dibangun candi-candi yang bercorak Budha seperti, candi sewu, Kalasan, Sari, Borobudur, Pawon, Mendut, Ngawen.
Setelah beberapa lama Mataram dibawah pengaruh Syailendra, dinasti Sanjaya yang pernah tersingkir bangkit kembali. Rakai Pikatan ( Sanjaya ) menikah dengan Pramodawardhani ( Syailendra ). Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Rakai Pikatan untuk merebut tahta kerajaan dari dinasti Syailendra.
Adik pramudawardani : Balaputradewa tidak setuju akhirnya terjadi perang Balaputradewa malawan Pikatan . Balaputradewa terdesak melarikan diri ke Sriwijaya ( kakeknya ) . dari Sriwijaya , Balaputradewa akan menghancurkan kerajaan Mataram Hindu di Jawa .
Untuk menghindari serangan dari Sriwijaya , Mpu Sendok memindahkan kerajaan Mataram Hindu ke Jawa Timur dan mendirikan dinasty baru yaitu ISANA .
Mpu Sendok
Tahun 929 , Mpu Sendok memindahkan
Mataram Hindu ke Jawa Timur alasannya :
·
Jawa Timur lebih subur dan strategis
·
Politik di Jawa Tengah sedang kacau
7. KERAJAAN MEDANG KAMULAN ( 929 – 1049 )
Kerajaan Medang
Kerajaan ini
terletak di Jawa Timur , merupakan kelanjutan dari kerajaan Mataram Kuno .
Sumber sejarah : Prasasti Kalkuta / Surabaya berisi silsilah raja-raja dinasti Isana .
Sumber sejarah : Prasasti Kalkuta / Surabaya berisi silsilah raja-raja dinasti Isana .
Raja-raja
yang pernah memerintah :
1. Pu Sendok ( 929 – 947 ) merupakan pendiri dinasti Isana .
2. Darmawangsa, tahun 991 – 1017 à( raja terbesar ) .
3. Erlangga 1019 – 1049
Raja Erlangga
Erlangga
berhasil menyelamatkan diri bersama pengawalnya Narotama pada waktu
Medang diserang kerajaan Wurawari. Pada masa pemerintahannya Erlangga berhasil
menyatukan kembali kerajaan –kerajaan yang terpisah.
Usaha Erlangga untuk meningkatkan kesejahteraan :
a. Membangun waduk Waringin Sapta ( Sungai Brantas ) untuk mencegah banjir.
b. Membuat jalan-jalan
c. Membangun pelabuhan Hujung Galuh / Tuban .
Usaha Erlangga untuk meningkatkan kesejahteraan :
a. Membangun waduk Waringin Sapta ( Sungai Brantas ) untuk mencegah banjir.
b. Membuat jalan-jalan
c. Membangun pelabuhan Hujung Galuh / Tuban .
Hasil karya
sastra :
Kitab Arjunawiwaha ditulis oleh Pu Kanwa menceritakan tentang keberhasilan Erlangga .
Erlangga Juga menulis piagam Surabaya / prasasti Kalkuta yang berisi silsilah raja2 dinasti Isana .Erlangga wafat tahun 1049 dimakamkan di Candi Belahan dilereng Gunung Pananggungan Jawa Timur.
Kitab Arjunawiwaha ditulis oleh Pu Kanwa menceritakan tentang keberhasilan Erlangga .
Erlangga Juga menulis piagam Surabaya / prasasti Kalkuta yang berisi silsilah raja2 dinasti Isana .Erlangga wafat tahun 1049 dimakamkan di Candi Belahan dilereng Gunung Pananggungan Jawa Timur.
8. KERAJAAN KEDIRI ( 1050 – 1222)
Candi Penataran, peninggalan Kediri
Sepeninggal
Erlangga kerajaan dibagi dua yaitu Jenggala dan Panjalu .
Kerajaan Panjalu / Kediri beribukoya di Daha sedangkan Jenggala berlokasi di Kahuripan . Kerajaan Medang dibagi dua oleh Pu Barada, Maksud Erlangga membagi dua kerajaan adalah untuk mencegah perang saudara . Namun upaya ini gagal, nyatanya terjadi perang saudara antara Panjalu dan Jenggala . Perang saudara ini dilukiskan dalam kitab Baratayuda yang ditulis oleh Pu Sedah dan pu Panuluh .
Raja –raja yang pernah memerintah Kediri:
1. Samarawijaya ( 1050 – 1114 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis , kemungkinan ia yang mengalahkan Mapanji Garasakan dari jenggala .
2. Bameswara ( 1115 – 1130 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis .
3. Jayabaya ( 1130 – 1160 )
Dibawah pemerintahan Jayabaya , Kediri mengalami kejayaan . Ia seorang ahli ramal / nujum , kumpulan ramalannya ditulis dalam kitab Jangka Jayabaya .
Kerajaan Panjalu / Kediri beribukoya di Daha sedangkan Jenggala berlokasi di Kahuripan . Kerajaan Medang dibagi dua oleh Pu Barada, Maksud Erlangga membagi dua kerajaan adalah untuk mencegah perang saudara . Namun upaya ini gagal, nyatanya terjadi perang saudara antara Panjalu dan Jenggala . Perang saudara ini dilukiskan dalam kitab Baratayuda yang ditulis oleh Pu Sedah dan pu Panuluh .
Raja –raja yang pernah memerintah Kediri:
1. Samarawijaya ( 1050 – 1114 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis , kemungkinan ia yang mengalahkan Mapanji Garasakan dari jenggala .
2. Bameswara ( 1115 – 1130 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis .
3. Jayabaya ( 1130 – 1160 )
Dibawah pemerintahan Jayabaya , Kediri mengalami kejayaan . Ia seorang ahli ramal / nujum , kumpulan ramalannya ditulis dalam kitab Jangka Jayabaya .
Kitab Jangka
Jayabaya
4. Kertajaya ( 1200 – 1222 )
Kertajaya adalah raja terakhir Kediri , Ia gugur di Ganter tahun 1222 , karena terjadi pemberontakan golongan Brahmana yang dibantu Ken Arok .
Kertajaya adalah raja terakhir Kediri , Ia gugur di Ganter tahun 1222 , karena terjadi pemberontakan golongan Brahmana yang dibantu Ken Arok .
9. KERAJAAN SINGASARI ( 1222 – 1292 )
Ken Arok
Letak
kerajaan Singasari di daerah Malang, Jawa Timur. Semula berawal dari kekuasaan
seorang akuwu / bupati Tumapel. Perkembangan selanjutnya Singasari menjadi
kerajaan besar.
Sumber sejarah : Kitab Pararaton yang berisi tentang raja-raja yang memerintah Singasari.
Sumber sejarah : Kitab Pararaton yang berisi tentang raja-raja yang memerintah Singasari.
Raja-raja yang pernah memerintah Singasari adalah :
Silsilah
1.
Ken Arok ( 1222 – 1227 ), merupakan pendiri dinasti Girindrawangsa
dengan gelar Ranggah Rajasa sang Amurwabumi.
2.
Anusapati ( 1227 – 1248 ), dimakamkan di candi Kidal Tohjaya
, masa pemerintahannya tidak lama karena dibunuh oleh Ranggawuni anak
Anusopati.
3.
Ranggawuni (1249 – 1267 ) , bergelar Wisnuwardana dibantu
Mahesa Cempaka bergelar Narasinga Murti.
4. Kertanegara
( 1268 -1292 ), raja terbesar yang ingin menyatukan nusantara.
- Ekspedisi Pamalayu,
mengirim pasukan ke Sumatera untuk menaklukan kerajaan Melayu, Sriwijaya.
- Tahun 1289 Meng-Ki utusan dari Cina ( Kubilai- Khan ) dilukai dipotong hidungnya
- Tahun 1289 Meng-Ki utusan dari Cina ( Kubilai- Khan ) dilukai dipotong hidungnya
- Tahun 1292,
Kertanegara gugur.
- Tahun 1293 tentara Cina ( 20.000 ) datang untuk membalas dendam pada raja Kertanegara namun raja sudah meninggal ( hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang ).
Runtuhnya Singasari karena diserang oleh Jayakatwang ( Kediri ) tahun 1292 . R Wijaya melarikan diri, ditolong oleh lurah desa Kudadu dan disarankan untuk pergi ke Madura minta bantuan Bupati Madura Aryawiraraja.
Disarankan agar Raden Wijaya menyerah pada Jayakatwang . Raja Jayakatwang menerima Raden Wijaya dan diberi tanah Hutan Tarik , dimana ditanah ini nanti Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit .
- Tahun 1293 tentara Cina ( 20.000 ) datang untuk membalas dendam pada raja Kertanegara namun raja sudah meninggal ( hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang ).
Runtuhnya Singasari karena diserang oleh Jayakatwang ( Kediri ) tahun 1292 . R Wijaya melarikan diri, ditolong oleh lurah desa Kudadu dan disarankan untuk pergi ke Madura minta bantuan Bupati Madura Aryawiraraja.
Disarankan agar Raden Wijaya menyerah pada Jayakatwang . Raja Jayakatwang menerima Raden Wijaya dan diberi tanah Hutan Tarik , dimana ditanah ini nanti Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit .
10. KERAJAAN MAJAPAHIT ( 1215 – 1400 )
Gerbang Majapahit
Kerajaan
Majapahit semula sebidang tanah bernama Hutan Tarik yang diberikan Jayakatwang
kepada R. Wijaya. Secara diam-diam R. Wijaya membangun kerajaan bernama
Majapahit.
Sumber sejarah :
Prasasti
Butak, berisi peristiwa runtuhnya Singasari dan perjuangan R. Wijaya
mendirikan Majapahit.Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja
Singasari dan Majapahit. Kitab Negarakertagama, berisi kisah perjalanan Hayam
Wuruk keliling Jawa Timur.
Raja-raja Majapahit adalah :
Raden Wijaya ( 1215 – 1309 )
Bergelar
Kertarajasa Jayawardana. Pendiri kerajaan Majapahit .
Jayanegara ( 1309 – 1328 )
Kala Gemet
bergelar Jayanegara . Pada masa pemerintahan terjadi pemberontakan yakni:
* Kuti , tahun 1319
* Nambi , tahun 1316
* Semi , tahun 1318
Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti yang berhasil menguasai ibu kota kerajaan. Namun pemberontakan-pemberontakan dapat dipadamkan oleh Gajah Mada.
* Kuti , tahun 1319
* Nambi , tahun 1316
* Semi , tahun 1318
Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti yang berhasil menguasai ibu kota kerajaan. Namun pemberontakan-pemberontakan dapat dipadamkan oleh Gajah Mada.
Tri Bhuwanatunggadewi ( 1328 – 1350 )
Pada masa
pemerintahannya terjadi pemberontakan Sadeng ( 1331 ). Pemberontakan Sadeng
dapat dipadamkan oleh Gajah Mada, kemudian Gajah Mada diangkat Mangkubumi /
perdana menteri di Majapahit. Pada upacara pelantikan, Gajah Mada mengucapkan
Sumpah Palapa yang artinyaGajah Mada tidak akan bersenang-senang sebelum
menyatukan Nusantara.
Gajah Mada
Hayam Wuruk ( 1350 – 1389 )
Hayam Wuruk
bergelar Rajasanegara. Pada masa pemerintahannya terjadi perang Bubat tahun
1357 ,karena kesalahpahaman antara Gajah Mada dengan Sri Baduga raja Pajajaran.Gajah
Mada meninggal tahun 1364, sejak itu Majapahit mengalami kemerosotan.
Setelah Hayam
Wuruk wafat tahun 1389,digantikan putrinya Kusuma Wardani yang menikah dengan
Wikrama Wardana. Tahun 1400 Kusuma Wardani wafat, Wikrama Wardana kemudian
menjadi Biksu. Sebagai raja pengganti adalah Suhita. Namun Wirabumi anak dari
selir Hayam Wuruk menginginkan tahta, akhirnya terjadi perang saudara untuk
memperebutkan tahta. Perang ini sering disebut perang Paregreg / perang
Saudara. Perang ini sering dikisahkan perang antara Damarwulan melawan
Minakjinggo.
Wirabumi
dapat dikalahkan sehingga Majapahit dapat stabil kembali ,Raja Majapahit
terakhir adalah Brawijaya V,setelah itu kerajaan hancur diserang oleh Raden
Patah dari Demak.
Sebab keruntuhan kerajaan Majapahit :
1. Wafatnya tokoh besar Gajah Mada dan Hayam Wuruk
2. Adanya perang “ Paregreg “ tahun 1401 – 1406
3. Serangan dari armada Cina yang dipimpin Laksamana Cheng-Ho
4. Daerah vasal Majapahit melepaskan diri
5. Masuknya agama Islam ke Nusantara
Sebab keruntuhan kerajaan Majapahit :
1. Wafatnya tokoh besar Gajah Mada dan Hayam Wuruk
2. Adanya perang “ Paregreg “ tahun 1401 – 1406
3. Serangan dari armada Cina yang dipimpin Laksamana Cheng-Ho
4. Daerah vasal Majapahit melepaskan diri
5. Masuknya agama Islam ke Nusantara
SASTRA
1.
Kitab Pararaton berisi tentang raja-raja Singasari dan Majapahit.
2. Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca berisi perjalanan Hayam Wuruk keliling Jawa Timur.
3. Kitab Sutasoma ditulis Mpu Tantular berisi ajaran Syiwa Budha terdapat kalimat Bhinneka Tunggal Ika.
Runtuhnya Kerajaan Majapahit dituliskan dalam kalimat candrasengkala “ sirno ilang kertaning bumi “yang berarti Tahun 1400 Saka atau tahun 1478 M.
2. Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca berisi perjalanan Hayam Wuruk keliling Jawa Timur.
3. Kitab Sutasoma ditulis Mpu Tantular berisi ajaran Syiwa Budha terdapat kalimat Bhinneka Tunggal Ika.
Runtuhnya Kerajaan Majapahit dituliskan dalam kalimat candrasengkala “ sirno ilang kertaning bumi “yang berarti Tahun 1400 Saka atau tahun 1478 M.
PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK HINDU-BUDHA
1. Prasasti
Peninggalan kerajaan –kerajaan Hindu-Budha di Indonesia yang masih ada adalah prasasti-prasasti yang memuat tentang informasi kerajaan – kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
Contoh :
* Prasasti Yupa ( Kalimantan Timur )
* Prasasti Ciaruteun ( Bogor )
* Prasasti Mantyasih ( Jawa Tengah )
* Prasasti Canggal ( Jawa Tengah )
Peninggalan kerajaan –kerajaan Hindu-Budha di Indonesia yang masih ada adalah prasasti-prasasti yang memuat tentang informasi kerajaan – kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
Contoh :
* Prasasti Yupa ( Kalimantan Timur )
* Prasasti Ciaruteun ( Bogor )
* Prasasti Mantyasih ( Jawa Tengah )
* Prasasti Canggal ( Jawa Tengah )
2. Candi
Menurut fungsinya dari daerah asalnya India candi merupakan bangunan suci tempat upacara , tetapi di Indonesia ada yang difungsikan untuk makam raja-raja.
Candi yang bercorak Hindu :
* Candi Prambanan
* Kelompok Candi Dieng
* Candi Gedong Songo
* Candi Sambisari
* Candi Gunung Wukir
Menurut fungsinya dari daerah asalnya India candi merupakan bangunan suci tempat upacara , tetapi di Indonesia ada yang difungsikan untuk makam raja-raja.
Candi yang bercorak Hindu :
* Candi Prambanan
* Kelompok Candi Dieng
* Candi Gedong Songo
* Candi Sambisari
* Candi Gunung Wukir
Candi bercorak Budha :
* Candi Borobudur
* Candi Mendut
* Candi Pawon
* Candi Sewu
* Candi Plaosan
* Candi Borobudur
* Candi Mendut
* Candi Pawon
* Candi Sewu
* Candi Plaosan
3 . Sastra
Hasil karya sastra pada zaman kerajaan Kediri :
* Kitab Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Empu Panuluh tahun 1157.
* Kitab Arjunawiwaha dikarang oleh Mpu Kanwa , berisi perkawinan raja Erlangga.
* Kitab Smaradhahana dikarang oleh Mpu Dharmaja .
Hasil karya sastra pada zaman kerajaan Kediri :
* Kitab Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Empu Panuluh tahun 1157.
* Kitab Arjunawiwaha dikarang oleh Mpu Kanwa , berisi perkawinan raja Erlangga.
* Kitab Smaradhahana dikarang oleh Mpu Dharmaja .
Hasil karya
sastra pada zaman kerajaan Majapahit :
* kitab Negarakertagama ( 1365 ) dikarang oleh Mpu Prapanca .
* Kitab Sutasoma dikarang oleh Mpu tantular .
* Kitab Pararaton tanpa nama pengarang , berisi cerita tentang kerajaan Singasari dan
* Kitab Sundayana berisi tentang Perang bubat.
* Kitab Ranggalawe berisi tentang pemberontakan Ranggalawe.
* Kitab Usana Jawa berisi tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada .
* kitab Negarakertagama ( 1365 ) dikarang oleh Mpu Prapanca .
* Kitab Sutasoma dikarang oleh Mpu tantular .
* Kitab Pararaton tanpa nama pengarang , berisi cerita tentang kerajaan Singasari dan
* Kitab Sundayana berisi tentang Perang bubat.
* Kitab Ranggalawe berisi tentang pemberontakan Ranggalawe.
* Kitab Usana Jawa berisi tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada .
No comments:
Post a Comment