PENGERTIAN PESAWAT SEDERHANA
Pesawat Sederhana merupakan alat
mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran dari suatu gaya yang
digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Perhatikan gambar-gambar di atas! Pekerjaan manakah yang lebih mudah dilakukan?
Semua jenis alat yang digunakan
untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam
penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan
pesawat sederhana. Gabungan beberapa pesawat sederhana dapat membentuk
pesawat rumit, contohnya mesin cuci, sepeda, mesin mobil, dan lain-lain.
JENIS PESAWAT SEDERHANA
Pesawat Sederhana digolongkan
menjadi empat jenis, yaitu Tuas (Pengungkit), bidang miring, katrol, dan
roda berporos. Agar kamu lebih memahami keempat jenis pesawat sederhana
tersebut, berikut akan dijelaskan satu persatu.
1. Tuas (Pengungkit)
Tuas atau pengungkit adalah salah satu http://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_sederhana”>pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya.
Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan
titik tumpu, titik gaya, dan titik beban yang divariasikan letaknya.
Contoh penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting, linggis, dan http://id.wikipedia.org/wiki/Gunting_kuku”>gunting kuku. Pada masa ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat tiga titik yang
menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B),
titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda, sedangkan
titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja
pada tuas disebut kuasa.
Gambar 1.3 Jungkat-jungkit
Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Tuas Golongan Pertama
Pada tuas golongan pertama,
kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh tuas
golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis,
jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.
Gambar 1.4 Jungkat-jungkit
b. Tuas Golongan Kedua
Pada tuas golongan kedua,
kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. Contoh tuas
golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat
pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol.
Gambar 1.5 Letak titik tumpu, beban, dan kuasa pada gerobak roda satu
c. Tuas Golongan Ketiga
Pada tuas golongan ketiga,
kedudukan kuasa terletak di antara titk tumpu dan beban. Contoh tuas
golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan
pasir.
Gambar 1.6 Sekop adalah contoh tuas golongan ketiga
Pada Sistem Jungkat-Jungkit
Sebenarnya, jungkat-jungkit ini merupakan tuas golongan pertama, yaitu:
titik tumpu berada diantara lengan beban dan lengan kuasa.sedangkan tuas
memiliki tiga golongan. berikut sistimnya:
- Apabila lengan beban lebih panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih besar.
- Apabila lengan beban lebih pendek dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih kecil.
- Apabila lengan beban sama panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan sama besar. Namun, antara tuas golongan pertama, dengan tuas golongan kedua dan ketiga, memiliki perbedaan pada fungsi pemakaiannya, yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
2. Bidang Miring
Bidang miring adalah permukaan
rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya.
Contohnya, Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor
lebih mudah melewati jalan yang menanjak. Orang yang memindahkan drum ke
dalam bak truk dengan menggunakan papan sebagai bidang miringnya.
Dengan demikian, drum berat yang besar ukurannya lebih mudah dipindahkan
ke atas truk.
Bidang miring memiliki
keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih
tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Keuntungan bidang miring bergantung
pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut
kemiringan bidang, semakin besar keuntungan atau semakin kecil gaya
kuasa yang harus dilakukan.
Namun demikian, baidang miring
juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindah-kan
benda menjadi lebih jauh. Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu
temukan pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng,
dan sekrup. Berbeda dengan bidang miring lainnya, pada perkakas yang
bergerak adalah alatnya.
3. Katrol
Katrol merupakan roda yang
berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau
rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol
merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan
beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol
bebas, dan katrol majemuk.
a. Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan
katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis
ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada
tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.
Katrol berfungsi untuk
membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya
tetapi dapat dilakukan dengan mudah. Keuntungan mekanis katrol tetap
sama dengan satu. Katrol tetap digunakan untuk menimba air.
b. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol
tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak
dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di
atas tali yang kedudukannya dapat berubah. Salah satu ujung tali diikat
pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan
bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat
peti kemas di pelabuhan.
Gambar 1.9 Katrol Bebas
c. Katrol Majemuk
Katrol majemuk merupakan
perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini
dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada
katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol
tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat
beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
Gambar 1.10 Katrol Majemuk
4. Roda Berporos
Pada zaman prasejarah,
orang-orang memindahkan beban berat dengan meletakkan beban di atas
batang-batang pohon. Batang-batang pohon tersebut kemudian digerakkan
menggelinding. Pada perkembangan berikutnya, dibuatlah roda yang diberi
poros. Roda dan poros ini dapat berputar bersama-sama. Peralatan yang
menggunakan roda berpasangan biasanya dihubungkan pada poros roda. Poros
roda berada pada titik temu jari-jari roda. Roda berporos merupakan
salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat
seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor,
dan gerinda.
Gambar 1.11 Roda Berporos
KESIMPULAN
- Pesawat Sederhana merupakan alat mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran dari suatu gaya yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos.
- Tuas atau pengungkit adalah salah satu http://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_sederhana”>pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Contoh adalah gunting, linggis, dan http://id.wikipedia.org/wiki/Gunting_kuku”>gunting kuku
- Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.
- Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Macam-macam katrol : katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
- Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama Contoh alat yang menggunakan prinsip kerja roda berporos adalah setir mobil, setir kapal, roda sepeda, dan roda kendaraan bermotor.
Sumber :
http://lollytaokta00123.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment