a.
Macam –
macam Karangan
·
Narasi : Karangan
yang berbentuk cerita.
·
Diskripsi : Karangan yang menuliskan sesuatu
dengan panca indera.
·
Argumentasi
: Karangan yang berbentuk pendapat.
·
Persuasi : Karangan yang berbentuk pendapat
disertai bukti & alasan dengan tujuan meyakinkan pembaca.
·
Eksposisi : Karangan yang berbentuk paparan.
b.
Macam –
macam Kalimat
Ø
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang
subjeknya melakukan suatu pekerjaan. Biasanya memiliki predikatnya berupa kata
kerja berawalan me atau ber. Contoh: Nina menulis surat untuk nenek.
Ø
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai
pekerjaan. Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-. Contoh:
Surat untuk nenek ditulis oleh Nina.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:
1.
Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat
pasif.
2.
Awalan me- diganti dengan di-.
3.
Tambahkan kata oleh di belakang predikat. Contoh:
Bapak memancing ikan. (aktif) Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4.
Jika subjek kalimat aktif berupa kata ganti maka
awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan.
Contoh: Aku harus memngerjakan PR. (aktif) PR harus kukerjakan. (pasif)
Ø
Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat
menirukan ucapan orang. Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa
kalimat tanya atau kalimat perintah. Biasanya ditandai dengan tanda petik (
“....” ) Contoh: Ibu berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus
belajar !”
Ø
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang
menceritakan kembali ucapan orang lain. Bagian kutipan pada kalimat langsung
berubah menjadi kalimat berita. Contoh: Ibu berkata bahwa aku harus rajin
belajar.
Ø
Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya
memberitahukan sesuatu. Umumnya mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
1.
Kalimat berita kepastian
Contoh: Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
2.
Kalimat berita pengingkaran
Contoh: Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
3.
Kalimat berita kesangsian
Contoh: Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
4.
Kalimat berita bentuk lainnya
Contoh: Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.
Ø
Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan
memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Biasanya
diakhiri dengan tanda seru (!). Dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai
dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
1.
Kalimat perintah biasa,
ditandai dengan partikel lah. Contoh : Gantilah bajumu !
2.
Kalimat larangan, ditandai
dengan penggunaan kata jangan. Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
3.
Kalimat ajakan, ditandai
dengan kata mohon, tolong, silahkan. Contoh : Tolong temani nenekmu di
rumah !
Ø
Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan
sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah.
Biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Secara lisan, kalimat tanya ditandai
dengan intonasi yang rendah. Contoh: Apakah kamu sakit? Siapa yang membeli buku
ini?
Ø
Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki syarat: 1. Secara tepat
mewakili gagasan penulis atau pembicaranya. 2. Menimbulkan gambaran yang sama
antara penulis dengan pembaca atau pembicara dengan pendengar. Ciri-ciri: 1.
Memiliki kesatuan gagasan atau ide pokok 2. Menggunakan kata atau frase imbuhan
yang memiliki kesamaan. 3. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu. 4.
Memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting.
Ø
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari
inti kalimat atau satu kalimat. Inti kalimat dibentuk oleh subjek dan predikat
Jenis-jenis kalimat tunggal:
1.
Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata benda. Contoh: Saya siswa kelas VI.
2.
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata kerja. Contoh: Adik bernyanyi.
Perluasan kalimat tunggal dilakukan dengan menambah
unsur baru yang disebut keterangan Dapat berupa keterangan tempat, keterangan
cara, maupun keterangan waktu.
Contoh: Saya siswa kelas VI di SD
Negeri Merdeka. Adik bernyanyi dengan sangat merdu.
Ø KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
1. Jenis – jenis Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk dikelompokkan 4 jenis:
a. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur – unsurnya bersifat
setara atau sederajat.
Berdasarkan
kata penghubang , kata majemuk setara dibagi 3 macam :
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai oleh kata penghubung atau
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan.
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai oleh kata penghubung atau
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan.
b. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian – bagiannya dirapatkan.
Kalimat Majemuk rapatan meliputi berikut ini :
1. kalimat majemuk rapatan Subjek.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
4. kalimat majemuk rapatan keterangan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian – bagiannya dirapatkan.
Kalimat Majemuk rapatan meliputi berikut ini :
1. kalimat majemuk rapatan Subjek.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
4. kalimat majemuk rapatan keterangan
c. Kalimat Majemuk bertingkat
Kalimat Majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antara unsur 0 unsurnya tidak sederajat.
Jenis – jenis Kalimat Majemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, kata penghubunh ibarat, seperti, bagaikan, laksana, daripada.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, kata penghubung sebab, karena, oleh karena.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, kata penghubung sehingga, sampai – sampai, maka
5. Kalimat majemuk hubungan cara, kata penghubung dengan
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, kata penghubung bahwa, yaitu
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, kata penghubung ketika, sewaktu, semasa
Kalimat Majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antara unsur 0 unsurnya tidak sederajat.
Jenis – jenis Kalimat Majemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, kata penghubunh ibarat, seperti, bagaikan, laksana, daripada.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, kata penghubung sebab, karena, oleh karena.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, kata penghubung sehingga, sampai – sampai, maka
5. Kalimat majemuk hubungan cara, kata penghubung dengan
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, kata penghubung bahwa, yaitu
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, kata penghubung ketika, sewaktu, semasa
d. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat campuran, sekurang – kurangnya dibentuk tiga kalimat tunggal.
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat campuran, sekurang – kurangnya dibentuk tiga kalimat tunggal.
c.
Macam – macam Paragraf
1.
Deduktif : Paragraf yang kalimat utamanya di awal
paragraf
2.
Induktif : Paragraf yang kalimat utamanya di akhir
paragraf
3.
Variatif (Campuran) : Paragraf
yang kalimat utamanya berada di awal + akhir atau di tengah – tengah.
4.
Naratif : Paragraf yang tidak mempunyai kalimat utama
karena sudah tersebar diseluruh paragraf
No comments:
Post a Comment