Saturday, February 15, 2014

Bebasan


Bebasan yaiku unen – unen seng ajek panggonane ngemu surasa pepindhan, sing ditindhakake kahanane wong.

Tuladha :
1.      Ana daulate ora ana bejane
Tegese : Wis arep nemu kabegjan, nanging ora sida.
2.      Cuplak andheng – andheng ora prenah anggonane
Tegese : Wong utawa samubarang kang njalari ala, prayoga disingkirake.
3.      Dipalangana mlumpat, ditalenana medhot
Tegese : Yen wes tinadir (jodoh) kayangapa mesti bakal kelakon (dadi)
4.      Gajah alingan suket teki
Tegese : Lahir karo bathine bedha banget, mesti bae ketara.
5.      Kegedhen empyak kurang cagak
Tegese : Kegedhen kekarepan nenging ora sembada.

Wednesday, February 5, 2014

Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk



   1.      Pola Kegiatan Ekonomi Masyarakat Tradisional (Pedesaan)
Di daerah pedesaan, pengunaan lahan yang dominan adalah pertanian, sedangkan diperkotaan pengunaan lahan yang dominan adalah non pertanian seperti pemukiman, industri, pertokoan dll. Struktur ruang dipedesaan dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang yang berfungsi sosial dan ruang yang berfungsi ekonomi. Ruang yang berfungsi sosial berada pada wilayah pemukiman. Ruang yang berfungsi ekonomi berada pada wilayah pertanian.
   2.      Pola Kegiatan Ekonomi Masyarakat Perkotaan
Hal yang menonjol pada pola kehidupan masyarakat perkotaan adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mewarnai pola kegiatan ekonomi masyarakat. Ketergantungan masyarakat perkotaan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak berupa munculnya aneka ragam industri barang dan jasa yang berkembang pesat di kota.
Aneka ragam kegiatan industri dapat diklasifikasikan berdasarkan : bahan mentah, bahan dasar, hasil produksi, dan jumlah pekerja.
a.      Kegiatan industri berdasarkan bahan mentahnya :
1)      Industri agraris adalah industri yang mengandalkan bahan mentah dari hasil pertanian.
2)      Industri non agraris adalah industri yang mengandalkan bahan mentah dari hasil pertambangan atau dari bahan kimia lainnya.
b.      Kegiatan industri  berdasarkan bahan dasarnya :
1)      Industri dasar merupakan industri yang menghasilkan bahan dasar bagi perusahaan atau pabrik lainnya.
2)      Industri konveksi merupakan industri yang membuat pakaian jadi.
3)      Industri perakitan merupakan industri yang bergerak di bidang kegiatan perakitan berbagai komponen untuk dijadikan barang jadi.
c.       Kegiatan industri berdasarkan hasil produksinya :
1)      Industri berat adalah industri yang menghasilkan mesin – mesin, alat produksi, bahan baku, dan bahan penolong.
2)      Industri ringan  industri yang menghasilkan barang – barang jadi.
3)      Industri campuran adalah industri yang memproduksi lebih dari satu barang.
d.      Kegiatan industri berdasarkan jumlah pekerjanya :
1)      Industri rumah tangga adalah industri yang memiliki karyawan antara  1 – 4 orang.
2)      Industri kecil adalah industri yang mempekerjakan karyawan antara     5 – 19 orang
3)      Industri sedang adalah industri yang mempekerjakan karyawan antara 20 – 99 orang
4)      Industri besar industri yang memiliki karyawan lebih dari 100 orang
   3.      Faktor yang Membedakan Pola Kegiatan Ekonomi Masyarakat mencakup :
1)      Tingkat pendidikan / keterampilan yang dikuasai
2)      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3)      Pola pikir / pandangan masyarakat
4)      Terbukanya peluang / kesempatan untuk pengembangan diri

   4.      Faktor yang mempengaruhi pola pemukiman penduduk
a.      Kondisi bentuk muka bumi ( datar, bergelombang, atau pegunungan)
b.      Kesuburan tanah
c.       Ketersediaan dan kualitas air
d.      Kemudahan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup
e.      Ketersediaan tumbuhan tertentu
f.        Ketersediaan bahan – bahan tambang
   5.      Macam – macam pola pemukiman penduduk
Perumahan adalah sekelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana & prasarana lingkungan.
Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik dalam lingkup ruang pemukiman maupun perkantoran yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan peri penghidupan.
1.      Pola pemukiman memanjang
Pola pemukiman memanjang adalah pemukiman penduduk yang berupa deretan rumah memanjang, umumnya mengikuti keadaan alam atau lingkungan fisik disekitarnya.
2.      Pola pemukiman terpusat
Pola pemukiman terpusat umumnya terjadi pada penduduk yang seketurunan, atau senasib karena bencana alam.
3.      Pola pemukiman linear
Pola pemukiman linear pada awalnya berasal dari pola pemukiman sejajar jalan raya kemudian berkembang secara alamiah atau tanpa perencanaan sebelumnya.
4.      Pola pemukiman mengelilingi fasilitas
Pola pemukiman mengelilingi fasilitas adalah pola pemukiman yang terbentuk karena adanya fasilitas kehidupan yang menyebabkan berkembangnya perumahan, seperti sumber air, danau, waduk, pasar, pertokoan, sekolah, kampus, gedung olahraga, gedung pemerintahan, dan fasilitas kehidupan lainnya.


A.     Bentuk Muka Bumi dan Penggunaan Lahan

   1.      Penggunaan Lahan untuk Pertanian
a.         Pertanian Sederhana
Pertanian sederhana yang sering disebut Pertanian primitif adalah pertanian yang dilakukan dengan menggunakan peralatan sedrhana, sperti parang, sabit, cangkul dan sejenisnya. Pertanian sederhana ini ada yang dilaksanakan secara berpindah – pindah dan ada yang secara menetap.
1)      Pertanian sederhana berpindah – pindah adalah pertanian yang dilakukan dengan cara membuka hutan milik desa dengan menebang pohon – pohon kemudian membakarnya. Pertanian berpindah – pindah seperti ini sering disebut Perladangan liar.
2)      Pertanian sedrhana menetap adalah pertanian yang dilakukan pada satu tempat atau lokasi yang sama (tetap).

b.      Pertanian Maju
Pertanian maju adalah pertanian yang dilakukan penduduk dengan menggunakan peralatan dan cara yang lebih baik. Peralatan dan cara yang lebih baik dikenal dengan Panca usaha tani, yaitu sistem pengairan yang baik, pemilihan benih, penggunaan pupuk, pengolahan tanah, dan pemberantasan hama. Pertanian maju dapt dilakukan pada tanah yang belum dialiri air secara baik atau tanah tadah hujan, dan tanah yang sudah dialiri air dengan teratur atau pertanian dengan irigasi.
1)      Pertanian tadah hujan atau yang sering disebut Pertanian lahan kering adalah pertanian yang sangat mengandalkan curah hujan, baik ditadah langsung atau dialiri air hasil air hujan. Pertanian tadah hujan misalnya tegalan dan kebun. Tegalan adalah satu cara bercocok tanam ditanah kering dengan mengharapkan air hujan. Kebun adalah salah satu cara bercocok tanam yang dilakukan disekitar tempat tinggal penduduk atau penggarap. Holtikultura adalah salah satu usaha pertanian dilahan kering untuk menanam tanaman yang dibutuhkan sehari – hari misalnya sayuran, buah – buahan dan tanaman obat lainnya.
2)      Pertanian dengan irigasi atau pertanian lahan basah adalah pertanian yang menggunakan air secara terus – menerus sesuai dengan kebutuhan.

   2.      Bentuk Muka Bumi
a.      Masyarakat yang tinggal di dataran rendah
Masyarakat yang tinggal didataran rendah, banyak memanfaatkan lahan untuk :
1)      Bercocok tanam dalam bentuk persawahan maupun perladangan
2)      Beternak, dengan memanfaatkan padang rumput yang banyak terdapat dilembah sungai maupun dipadang sabana.
3)      Perikanan darat dengan mengusahakan tambak, kolam, maupun daerah bendungan.
4)      Perkebunan
5)      Kawasan industri dan perdagangan

b.      Masyarakat yang tinggal didataran tinggi
Kawasan dataran tinggi yang memiliki ciri khas tanah yang miring dengan banyak daerah yang terjal mengakibatkan pola kegiatan ekonomi penduduk terbatas pada usaha di bidang perkebunan, pertambangan, peternakan, dan pariwisata. Daerah yang berbukit – bukit menyebabkan jalur transportasi yang cukup sulit dijangkau sehingga berdampak pada terhambatnya arus komunikasi. Kondisi demikian menyebabkan pola kegiatan ekonomi penduduk perkembangannya tidak sepesat di daerah dataran rendah.

   3.      Bentuk Penggunaan Lahan di Pedesaan & Perkotaan
a.      Bentuk penggunaan lahan di pedesaan
Ciri – ciri pedesaan :
1)      Lahan yang luas memberikan kesan berpenduduk jarang.
2)      Pola kegiatan ekonomi penduduk cenderung bergantung pada alam dan bersifat agraris.
3)      Hubungan sosial antar penduduk berlangsung akrab diwarnai semangat kegotongroyongan.
4)      Pola pandangan hidup penduduknya bersifat tradisional yang ditandai dengan masih terikat dengan tradisi budaya warisan leluhur.
5)      Terbatasnya sarana prasarana kehidupan masyarakat yang cenderung masih tradisional.
b.      Bentuk penggunaan lahan di perkotaan
Ciri – ciri perkotaan :
1)      Jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan luas lahan sehingga kepadatan penduduknya tinggi.
2)      Lingkungan banyak didirikan bangunan – bangunan yang rapat sehingga nyaris tidak ada lahan kosong.
3)      Pola pandangan masyarakatnya modern dan cenderung individualitis sehingga hubungan sosial antarpenduduk kurang akrab.
4)      Pola kegiatan ekonomi penduduk cenderung di sektor non agraris, terutama industri dan perdagangan.
5)      Sarana prasarana yang modern terutama mudahnya transportasi dan komunikasi

Macam – macam Karangan, Kalimat & Paragraf



   a.      Macam – macam Karangan
·         Narasi                         : Karangan yang berbentuk cerita.
·         Diskripsi          : Karangan yang menuliskan sesuatu dengan panca indera.
·         Argumentasi : Karangan yang berbentuk pendapat.
·         Persuasi          : Karangan yang berbentuk pendapat disertai bukti & alasan                        dengan tujuan meyakinkan pembaca.
·         Eksposisi         : Karangan yang berbentuk paparan.

   b.      Macam – macam Kalimat

Ø  Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan. Biasanya memiliki predikatnya berupa kata kerja berawalan me atau ber. Contoh: Nina menulis surat untuk nenek.
Ø  Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-. Contoh: Surat untuk nenek ditulis oleh Nina.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:
1.      Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2.      Awalan me- diganti dengan di-.
3.      Tambahkan kata oleh di belakang predikat. Contoh: Bapak memancing ikan. (aktif) Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4.      Jika subjek kalimat aktif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan. Contoh: Aku harus memngerjakan PR. (aktif) PR harus kukerjakan. (pasif)
Ø  Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Biasanya ditandai dengan tanda petik ( “....” ) Contoh: Ibu berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”


Ø  Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain. Bagian kutipan pada kalimat langsung berubah menjadi kalimat berita. Contoh: Ibu berkata bahwa aku harus rajin belajar.
Ø  Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Umumnya mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
1.      Kalimat berita kepastian Contoh: Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
2.      Kalimat berita pengingkaran Contoh: Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
3.      Kalimat berita kesangsian Contoh: Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
4.      Kalimat berita bentuk lainnya Contoh: Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.

Ø  Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!). Dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
1.      Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah. Contoh : Gantilah bajumu !
2.      Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan. Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
3.      Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan. Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !

Ø  Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah. Biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Secara lisan, kalimat tanya ditandai dengan intonasi yang rendah. Contoh: Apakah kamu sakit? Siapa yang membeli buku ini?


Ø  Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki syarat: 1. Secara tepat mewakili gagasan penulis atau pembicaranya. 2. Menimbulkan gambaran yang sama antara penulis dengan pembaca atau pembicara dengan pendengar. Ciri-ciri: 1. Memiliki kesatuan gagasan atau ide pokok 2. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan. 3. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu. 4. Memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting.

Ø  Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari inti kalimat atau satu kalimat. Inti kalimat dibentuk oleh subjek dan predikat Jenis-jenis kalimat tunggal:
1.      Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh: Saya siswa kelas VI.
2.      Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh: Adik bernyanyi.
Perluasan kalimat tunggal dilakukan dengan menambah unsur baru yang disebut keterangan Dapat berupa keterangan tempat, keterangan cara, maupun keterangan waktu.
Contoh: Saya siswa kelas VI di SD Negeri Merdeka. Adik bernyanyi dengan sangat merdu.
Ø  KALIMAT MAJEMUK

           Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.

1. Jenis – jenis Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk dikelompokkan 4 jenis:
  a. Kalimat majemuk setara
       Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur – unsurnya bersifat
setara atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubang , kata majemuk setara dibagi 3 macam :
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai oleh kata penghubung atau
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan.
b. Kalimat majemuk rapatan
            Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian – bagiannya dirapatkan.
Kalimat Majemuk rapatan meliputi berikut ini :
1. kalimat majemuk rapatan Subjek.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
4. kalimat majemuk rapatan keterangan
c. Kalimat Majemuk bertingkat
            Kalimat Majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antara unsur 0 unsurnya tidak sederajat.
Jenis – jenis Kalimat Majemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, kata penghubunh ibarat, seperti, bagaikan, laksana, daripada.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, kata penghubung sebab, karena, oleh karena.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, kata penghubung sehingga, sampai – sampai, maka
5. Kalimat majemuk hubungan cara, kata penghubung dengan
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, kata penghubung bahwa, yaitu
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, kata penghubung ketika, sewaktu, semasa
d. Kalimat majemuk campuran
           Kalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat campuran, sekurang – kurangnya dibentuk tiga kalimat tunggal.

c.       Macam – macam Paragraf
1.      Deduktif                     : Paragraf yang kalimat utamanya di awal paragraf
2.      Induktif                       : Paragraf yang kalimat utamanya di akhir paragraf
3.      Variatif (Campuran) : Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal + akhir atau                               di tengah – tengah.
4.      Naratif                        : Paragraf yang tidak mempunyai kalimat utama karena sudah                              tersebar diseluruh paragraf